Wednesday, October 5, 2022

Hi!! I'm back!! Haha! Life update dikit + isi waktu gabutzzz

Lama banget ga nulis di blog ini! Kayak punya blog lain aja. Ga sih, emang cuma ini. Udah cuma 1, ga keurus lagi. Kek yang sibuk banget gitu orangnya padahal juga engga. Blog ini udah kubuat sejak sangat lama, hampir sama lamanya dengan hiatusnya blog ini beberapa tahun belakangan. Ya gak deng, bikinnya udah dari SMA, aku lupa kelas berapa jadi aku juga lupa tahun berapa. Bentar aku cek. Oh ternyata tulisannya On Blogger since February 2016! Haha lama juga, sejak kelas 11 berarti (eh iya bukan? Aduh males bgt deh ngitungnya). Dulu blog ini isinya lumayan banyak, hal-hal random yang lebih banyak gapentingnya sebenernya. Suatu waktu aku pernah merasa blog ini ga sesuai lagi dengan kemauanku saat itu jadi aku hapus semuanya, tak menyisakan satu pun. Sebenernya agak sayang juga sih sekarang ngingetnya. Padahal segajelas apapun itu bisa jadi kenang-kenangan gimana aku di masa yang sudah berlalu. Tapi ya sudah lah, balik lagi, isinya ga penting jadi ya ga rugi juga ilang wkwkw.

 

Setelah blog ini lama kosong, beberapa saat kemudian aku mengisinya dengan sebuah curhatan yang memilukan bagiku ketika aku membacanya ulang. Waktu itu, aku sedang di masa yang paling terpuruk dari masa-masa buruk yang pernah kualami dalam hidup. Aku menulisnya untuk menjaga kewarasan, untuk sekadar menjaga konsentrasi biar tetap sadar dan hidup. Haha ga lebay, waktu itu rasanya mungkin seperti zombie, ga ada semangat sama sekali untuk meneruskan hari, walau tentu saja ga terbesit sedikitpun suicidal thought, cuma kaya lenyap aja gitu excitement dalam menjalani hidup. Alhamdulillah hari-hari berat itu sudah berlalu ya wkwkw. Setelah itu, blog ini kembali kosong sepi tak berpenghuni. Yang punya lagi males banget nulis, padahal ternyata setelah diingat-ingat, waw ada banyak sekali momen yang sudah berlalu selama jeda waktu itu. Kenapa sekarang kepikiran buat nulis lagi? Ya, inti dari tulisan kali ini sebenarnya adalah pertanyaan ini guys hahahaha. Jawabannya hanya 1: karena aku gabut!! WKWKWK.

 

Oke sekarang kita masuk ke life update dulu ya! Hahaha. Jadi sekarang aku lagi magang ceritanya. Aku lupa udah berapa hari, kurang lebih ini pekan ketiga atau keempat gitu, lah. Magangnya tentu saja di kantor BPS. Kantor BPS mana? Kabupaten Purworejo! Ada banyak cerita yang pingin aku ceritain. Mulai dari seminar, sidang, yudisium, wisuda, hingga momen magang kali ini. Ada banyak juga kejadian-kejadian yang terjadi di antara momen-momen besar itu yang mungkin bisa aku abadikan di sini. Soalnya kalau nulis di diary capek wuakkk. Mending diketik. Nahh karena sedang gaada kerjaan nih di kantor (padahal kayanya banyak, deh?! Cuma ga dikasih ke aku aja keknya wkakakaa) jadinya aku bener-bener gabut yang ya segabut itu ampe bingung wak mau ngapainnn. Akhirnya terbesit ide mau nulis di blog lagi aja! Mungkin setelah ini akan rutin? Atau mungkin juga tidak? Tak tau lah, tergantung gimana kondisi kerjaan di kantor nanti haha. Oh ya, kurasa aku memang benar-benar sangat suka menulis. Membayangkan apa saja yang akan kutulis di blog ini saja sudah bisa membuatku excited.

 

Btw! Tau-tau udah jam setengah 4 lebih. Berarti ga sampe setengah jam lagi aku bisa pulang. Yey. Badan rasanya cape banget sepulang kerja padahal ya di kantor kadang ga ngapa-ngapain kaya gini nih. Next time aku cerita lebih banyak soal kantor ini, gimana kerjaannya, gimana pengalaman pertama kali ke sini, gimana rekan-rekan kerjanya, dll! Gaji? Hmm keknya gausa kalo itu sih ya wkwkkw too personal. Apa gunanya aku cerita itu semua bagi pembaca? Ya gatau hahaha ga ada gunanya juga gapapa, yang penting berguna buatku haha. Tujuanku memang buat mengabadikan cerita-cerita yang kulalui semasa hidup, terutama masa muda ini ceileh (sukur-sukur sampe tua masih bisa terus nulis siapa tau dikenang dan dibaca-baca anak cucu btw emang di blogspot bisa ngisi konten seberapa banyak sih, ga mungkin unlimited kan? Eh gatau dah), dan yang kedua juga membunuh waktu senggang yang menyiksaku dengan kebengongan dan kebingungan mau apa, dan ketiga tentu saja to make me happy! Karena suasana hatiku bisa membaik hanya dengan menulis, apapun itu. Kalau bagi yang membaca mungkin bisa ambil hal baik, ya Alhamdulillah, kalau sekiranya gabisa ambil hal baik apapun yaudah skip aja wkakakaka. Sebenernya ini juga dibuat untuk pribadi tapi karena ga secret jadi kalau ada yang mau baca juga monggo mawon gitu aja siiih udahh.

 

Oke sepertinya sekian dulu postingan hari ini. Sejujurnya ruangan tempat saya duduk saat ini adalah ruang pengolahan data yang mana terdapat server di dalamnya sehingga suhu ac dibuat sangat dingin yang sebenarnya sangat tidak saya sukai huhuhu. Jujur jari-jariku membeku, air minum di botol udah kek abis masuk kulkas, bahkan ga lebay cushion yang kupake pun terasa dingin saat diapplay di kulit wajah wadaww! Iya sedingin itu dan emang dasarnya aku anaknya ga tahan suhu dingin sih. Oh ya last but not least blog ini tadinya isinya sempet puisi-puisi, curhatan, sajak-sajak penuh kode ala anak SMA yaelah, cerpen, dll tapi sekarang kayanya 90% akan terisi cerita ngalor ngidul kaya gini aja deh. Sekali lagi ente nanya manfaat? Cari aja sendiri. Dah ah, dah jam 3:45 pm yeay bentar lagi pulang. Jangan lupa mark attendance di Kaizala yawwwww.

 

Oh ya kok tulisannya di blog masih Mahasiswa semester 7 menuju 8 di salah satu politeknik statistika yang sangat mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan padanya saat ini dan senang mencari ketenangan melalui tulisan-tulisan. sih? Wkwkwkw ok besok diganti yak kalau gabut lagi di kantor. Oh ya, masih ada tulisan I'll be back soon )": juuga wkwkw akhirnya back tapi ga soon sih sebenernya kalo diitung dari saat aku nulis itu. Okkk cukupp kok jadi panjang lagi yakkk?? Yawdah sekiannnnnn (tadi jg uda sekian ga sih) byeeeeeee brrrrzzzzz im freezingggg here byeeeeeeee :*

 

Saturday, July 24, 2021

Kepada Mas Sufyan Aziz Prabaswara

Hai, Mas Aziz. Selamat malam, Mas. Sedang apa di sana? Mungkin sedang makan malam bersama keluarga tercinta. Aku selalu berdoa agar Mas dan orang-orang yang Mas sayangi selalu diberi kesehatan dan keselamatan di manapun berada. Mas, malam ini aku ingin bercerita. Entah, tidak ada cerita yang spesifik atau sangat seru hingga perlu sekali untuk segera diceritakan pada Mas Aziz sebenarnya. Hanya saja tiba-tiba malam ini aku merasa ingin menumpahkan banyak isi hati yang mungkin lebih mirip keluh kesah kepada siapa lagi orang yang paling bisa membuatku nyaman untuk berbagi cerita kalau bukan Mas. Tadinya aku terpikir untuk menuliskannya di buku yang sedang kubuat untuk Mas, tapi karena sepertinya terlalu banyak sehingga akan memakan waktu yang terlalu lama jadi aku tulis di sini saja. Lagi pula capek juga kalau harus nulis tangan sebanyak yang sedang ada di pikiranku saat ini.

Mas ingat kan, akhir-akhir ini aku sering sekali cerita kalau aku sedang sedih. Setiap hari terasa sangat menyedihkan. Setiap hari seperti tidak ada semangat apapun untuk menjalani hidup, tidak ada hal menyenangkan apapun yang terjadi dalam hidup yang bisa membuatku merasa sedikit segar atau bahagia. Menyedihkan sekali memang hari-hari seperti itu. Rasanya hampir gila. Berkutat di dalam kotak sempit bernama rumah tidak bisa kemana-mana dalam kondisi tubuh yang tidak sehat sehingga untuk melakukan apapun tidak ada rasa nyaman sama sekali, ditambah kondisi orang tua yang kesehatannya juga sedang memburuk, nyaris seperti tidak ada setitikpun rasa senang tersisa di rumah ini. Kelam. Suram. Mungkin kata-kata itu yang sedikit mampu merepresentasikan isi hatiku belakangan ini.

Aku ingin sekali seseorang bisa merasakan apa yang aku rasakan akhir-akhir ini, tapi sulit sekali menceritakannya. Seperti tidak kunjung bertemu istilah yang tepat atau kalimat-kalimat yang dapat menggambarkan dengan baik. Semuanya juga terasa sangat asing bagiku. Terlalu malas juga untuk mencari seseorang yang mau mengerti dan bisa memahami isi hatiku, di samping nyaris mustahil juga mengingat kompleksnya perasaan tidak nyaman yang sedang berkecamuk di dalam diriku belakangan ini. Aku menafsirkannya sendiri saja kesulitan. Aku tidak mengerti cara mengendalikannya, aku tidak tahu bagaimana mengatasi perasaan semacam ini. Aku tidak tahu bagaimana harus bangkit dan kembali ceria seperti sebelumnya. Meskipun Mas berkali-kali selalu bilang, “Ayo ceria, dong”, dan kalimat-kalimat lain sejenis itu, aku tetap tidak bisa, Mas. Aku mau andai aku tahu caranya. Tapi aku tidak tahu. Aku juga ingin ceria seperti biasanya, tapi aku tidak bisa.

Kalau mas ingat, sepertinya aku pernah bilang tentang kehidupanku yang sangat membahagiakan, bukan? Tentang aku yang seperti tidak pernah merasakan cobaan pahit dalam hidup. Semua yang aku miliki terasa sempurna dan masalah-masalah yang kuhadapi selalu mampu kuatasi dengan baik-baik saja. Aku tidak pernah merasa kesulitan sedangkan aku melihat orang lain seperti banyak sekali mendapat cobaan bertubi-tubi yang terlihat berat sekali untuk dilalui. Lalu kalau Mas ingat juga, Mas mengatakan bahwa syukurku yang amat besar. Bahwa aku selalu bisa melihat sisi baik dari segala hal, tentang bagaimana aku bisa selalu tenang menghadapi apa saja dan cobaan serta masalah tak pernah kuanggap sebagai sesuatu yang sangat besar dan berat sehingga aku dapat melaluinya dengan terkesan mudah saja karena kelapangan hatiku. Mas ingat pernah berkata begitu, bukan? Lalu jika Mas ingat juga, aku pernah mengatakan tentang kekhawatiran tak berdasarku. Aku merasa takut jangan-jangan ini seperti pelangi sebelum badai. Aku merasa takut tak berdasar, jangan-jangan aku sangat bahagia karena sebentar lagi akan menanggung sebuah luka yang berat. Lalu Mas membantah dan mengatakan bahwa itu tidak benar. Bodohnya aku memang karena justru pernah terbersit hal-hal buruk semacam itu. Seharusnya aku terus bersyukur saja dan menerima semua takdir dari Yang Di Atas dengan lapang hati.

Entah karena prasangka burukku sendiri atau bukan, tapi hari-hari ini seperti badai yang aku takutkan itu, Mas. Semuanya terasa menyedihkan buatku. Pertama, abi jatuh sakit cukup lama hingga tidak mampu berangkat bekerja satu pekan lebih lamanya. Kedua, belum juga abi pulih dari sakitnya, aku sudah menyusul jatuh sakit. Badanku mulai panas dan ada satu hari di mana demamku sangat tinggi. Beberapa hari berikutnya pun aku hanya bisa terbaring di tempat tidur dengan segala perasaan tak nyaman. Makan tak enak, tidur tak nyenyak, semuanya tak nyaman, semua terasa lemas dan sakit. Dibarengi Safa yang juga ikut sakit, membuatku makin tidak semangat untuk cepat pulih. Rasanya makin ikut sakit. Alhamdulillah, kondisi daya tahan tubuh Safa bagus sekali. Padahal dia sama sekali tidak divaksin sejak lahir karena ummi abi yang bersikukuh untuk menolak vaksin yang berisi virus itu sejak awal dan menggantinya dengan makanan-makanan bergizi tinggi lainnya untuk meningkatkan imunitasnya. Alhamdulillah hingga hari ini Safa tidak pernah sakit yang sangat lama.

Belum sembuh total dari sakitku, tenggorokanku mulai terasa panas. Sakit dan perih saat aku menelan makanan apapun. Badan masih terasa sangat lemas, melakukan pekerjaan apapun tak sanggup, lambat laun penciumanku mulai menghilang. Makan apapun tak berasa. Nafsu makan yang sudah banyak berkurang kini makin hilang entah ke mana. Belum sembuh dari itu semua, ummi yang kelelahan merawat kami semua mulai ikut jatuh sakit. Menyakitkan sekali melihat orang yang paling kita cintai tergeletak lemas tak berdaya di tempat tidur. Hanya bisa berbaring dengan tubuh lemas menahan rasa sakit. Sungguh, Mas. Hari-hari saat ummi dan abi sakit adalah hari-hari paling menyiksa dalam hidupku. Tidak ada semangat sedikitpun yang kurasakan di tiap detik hidup yang aku lewati. Aku tidak berhenti berdoa, mengharapkan kesembuhan untuk kami semua, tapi juga dengan nyala semangat yang makin redup.

Aku tahu aku seharusnya tidak berlarut-larut dalam kesedihan ini. Aku harus bisa bangkit dan semangat kembali. Hanya saja, aku bingung caranya. Aku tidak bisa, belum bisa, mengatasi rasa sakit yang terlalu dalam ini. Aku tidak sanggup melihat orang-orang yang kucintai harus kesakitan. Itu adalah hal termenyakitkan yang pernah kurasakan dalam hidup. Mungkin ada banyak orang lain di luar sana yang merasakan sakit yang lebih dalam, mungkin itu karena hati mereka jauh lebih kuat untuk bisa menahan semua rasa itu. Tapi bagiku, melihat orang tuaku lemah tak berdaya sudah bisa menghancurkan hatiku menjadi berkeping-keping dan tidak tahu lagi bagaimana cara tetap melanjutkan hidup dengan normal.

Hari ini, Mas. Hari ini aku sedang bertekad untuk berusaha bangkit dari semua keterpurukan ini. Senyum Safa yang sangat aku sukai memberiku semangat dan harapan baru untuk terus sehat dan menjaga orang-orang yang aku sayangi. Aku tak ingin melihat mereka semua jatuh sakit lagi. Menulis kepadamu juga memberiku suatu percikan semangat baru untuk tetap memiliki sesuatu yang positif yang bisa aku lakukan dalam hidupku. Aku selesaikan tulisan ini untuk membuatku tetap terjaga melakukan sesuatu selain berdiam dan menangis. Ah iya, rasa-rasanya justru sudah jarang sekali aku menangis. Seperti tidak lagi bisa menangis. Setiap malam tidurku tak pernah lagi nyenyak. Hal-hal yang banyaknya adalah hal buruk, berseliweran di kepalaku dengan lancangnya. Membuatku terjaga dengan perasaan tidak bahagia.

Tapi mulai malam ini, aku akan berusaha lebih positif. Mudah sekali memang untuk mengatakannya. Tapi sebenarnya susah sekali berusaha tetap positif di saat kondisi hatimu dan kehidupanmu sedang mempermainkanmu dan mengajakmu merasakan jenis perasaan paling tidak bahagia yang pernah ada. Benar-benar sulit sekali. Pikiran negatif seperti terus bertabrakan di dalam isi kepala. Sulit sekali untuk menjelaskan semua ini. Tapi ini benar-benar sulit dilewati buatku. Mas, terima kasih sudah selalu menyemangatiku. Tapi aku hanya ingin bilang pada Mas Aziz. Di saat-saat terburuk yang sedang kuhadapi, yang paling kubutuhkan adalah teman. Yang paling aku butuhkan adalah Mas menunjukkan betapa Mas tetap peduli dan sayang padaku. Bahwa Mas akan selalu ada untukku seburuk apapun kehidupan sedang jahat padaku. Bahwa Mas bersedia membantuku apa saja dan akan selalu ada di sisiku kapan saja. Mas tidak perlu bilang bahwa semuanya akan baik-baik saja, Mas hanya perlu tetap di sampingku dan tidak pernah pergi. Mas tidak perlu mengatakan hal-hal seperti memintaku tetap ceria dan sebagainya karena itu sungguh tidak berguna. Aku juga tahu akan akan melakukan hal itu jika aku bisa, tapi apa yang bisa kulakukan saat ini hanyalah bertahan sekuat mungkin hingga di titik terakhir. Maka yang aku butuhkan bukanlah Mas menyemangatiku untuk tetap baik-baik saja karena sungguh itu adalah hal yang tersulit untuk dilakukan di saat kehidupanku tidak baik-baik saja. Yang aku butuhkan hanya Mas tetap ada untukku, mendukungku. Itu saja.

Sekali lagi aku berterima kasih untuk semuanya yang Mas beri. Kalau tidak ada Mas, mungkin hari-hari ini akan jauh lebih sulit lagi untuk kulalui. Terima kasih Mas selalu mendengarkanku dan seluruh celotehku ini. Mungkin tidak akan pernah ada usainya aku berceloteh seperti ini pada Mas hingga nanti kita menua. Semoga Mas tidak pernah bosan berada di sampingku menjadi teman bicaraku. Semoga semua tentang kita akan disegerakan dan aku bisa bersama dengan Mas sesegera mungkin sehingga hari-hari seberat ini tidak akan pernah ada lagi karena semuanya dapat kujalani dan kubagi berdua dengan Mas dan semuanya akan terasa lebih mudah. Semoga ya, Mas.


Hi!! I'm back!! Haha! Life update dikit + isi waktu gabutzzz

Lama banget ga nulis di blog ini! Kayak punya blog lain aja. Ga sih, emang cuma ini. Udah cuma 1, ga keurus lagi. Kek yang sibuk banget gi...